Senin, 07 Januari 2013 - 0 komentar

Sunah Sebelum Shalat

Sebelum shalat kita disunahkan mengerjakan adzan dan iqamah.
Adzan ialah kata-kata seruan yang tertentu untuk memberitahukan akan masuknya waktu shalat fardhu. Adapun iqamah ialah kata-kata sebagai tanda bahwa shalat akan dimulai.

Shalat-shalat sunah tidak disunahkan menggunakan adzan, iqamah, kecuali shalat sunah yang disunahkan berjama'ah, seperti tarawih, shalat 'id dan sebagainya, cukup dengan memakai seruan :
ASH-SHALAATUL-JAMII'AH
Artinya :
"Marilah kita bersama-sama mengerjakan shalat berjama'ah."
Atau dengan seruan dalam shalat tarawih, misalnya mengucapkan :
اَصَّلَاةُالتَّرَاوِيْحِ رَحِمَكُمُ اللهِ
Ash-shalaatut-taraawiihi rahimakumullaah.
Artinya :
"Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu sekalian."

Hukum Adzan Dan Iqamah
Adzan dan iqamah hukumnya sunah mu'akkad bagi shalat fardhu, baik dikerjakan berjama'ah maupun sendirian (munfarid). Disunahkan dengan suara yang keras kecuali di masjid yang sudah dilakukan (sedang dilakukan) shalat berjama'ah. Dikerjakan dengan berdiri dan menghadap kiblat.

Lafazh Adzan
اَللهُ اكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
اَثْهَدُاَنْ لآاِلَهَ اِلَّااللهُ
اَثْهَدُاَنَّ مُهَمَّدًارَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَ الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَ اْلفَلَاةِ
اَللهُ اكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
لَآاِلَهَ اِلَّااللهُ
Allaahu akbar, Allaahu akbar                       2x
Asyhadu an laa ilaaha illallaah                     2x
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah     2x
Hayya 'alash-shalaah                                    2x
Hayya 'alal-falaah                                         2x
Allaahu akbar, Allaahu akbar                        1x
Laa ilaaha illallaahu                                      1x

Keterangan :
1. Dalam adzan shalat subuh, di antara kalimat "Hayya 'alal-falaah" dan "Allaahu akbar, Allaahu akbar" yakni antara kalimat ke-5 dan ke-6 ditambah kalimat :
اَلصَّلَاةُ خَيْرُمِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu  khairum minan-nauum             2x
Artinya :
"Shalat itu lebih baik daripada tidur."
 2. Waktu menyerukan kalimat "Hayya 'alash-shalaah", disunahkan berpaling ke kanan, dan ketika menyerukan kalimat "Hayya 'alal-falaah", berpaling ke kiri
3. Hayya 'alash-shalaah, artinya "Marilah shalat" dan Hayya 'alal-falaah, artinya "Marilah menuju kemenangan (keuntungan atau kebahagiaan)".

Do'a Sesudah Adzan
Selesai muadzdzin mengumandangkan adzan, baik yang adzan maupun yang mendengarkan, disunahkan membaca do'a sebagai berikut :
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِالتَّآمَّتِى وَالصَّلَاةِ اْلقَآعِمَتِ, آتِ سَيِّدِ نَامُحَمَّدَ نِ اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَةَ وَاشَّرَفَ وَالدَّرَجَتَ اْلعَالِيَتَ الرَّفِيْعَةَ, وَابْعَشْهُ اْلمَقَامَ اْلمَحْمُوْدَ نِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ اْلمِيْعَادَ
Allaahumma rabba haadzihid-da'watit-taammati wash-shalaatil qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarafa wad-darajatal-'aaliyatar-rafii'ah, wab'atshul-maqaamal-mahmuudanil-ladzii wa'adtah innaka laa tukhliful -mii'aad.
Artinya :
"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki shalat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagai mana Engkau telah janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat yang tidak akan mengubah janji."

Lafazh Iqamah
Lafazh iqamah itu sama dengan adzan, hanya adzan diucapkan masing-masing dua kali, sedang iqamah cukup diucapkan sekali saja.
Dan di antara kalimat ke-5 dan ke-6 ditambah kalimat :
"QAD QAAMATISH-SHALAAH"  2x
Artinya :
"Shalat telah dimulai."
Iqamah sunah diucapkan agak cepat dan dilakukan dengan suara agak rendah daripada adzan.

Lafazh Iqamah sebagai berikut :
اَللهُ اكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
اَثْهَدُاَنْ لآاِلَهَ اِلَّااللهُ
اَثْهَدُاَنَّ مُهَمَّدًارَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَ الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَ اْلفَلَاةِ
قَدْقَامَتِ الصَّلَاةُ
اَللهُ اكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
لَآاِلَهَ اِلَّاالله

Allaahu akbar, Allaahu akbar                       1x
Asyhadu an laa ilaaha illallaah                     1x
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah     1x
Hayya 'alash-shalaah                                    1x
Hayya 'alal-falaah                                         1x
Qad qaamatish-shalaah                                 2x
Allaahu akbar, Allaahu akbar                        1x
Laa ilaaha illallaahu                                      1x

Sunah menjawab Adzan dan Iqamah
Bagi yang mendengar suara adzan, maka sunah menjawabnya dengan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat adzan dan iqamah, kecuali pada kalimat : "Hayya 'alash-shalaah" dan "Hayya 'alal-falaah", maka jawabnya :
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِاللهِ
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah
Artinya :
"Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah."

Dan pada saat subuh, ketika muadzdzin mengucapkan kalimat :
اَلصَّلَاةُ خَيْرُمِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu khairum minan-nauum
Artinya :
"Shalat itu lebih baik daripada tidur."

Kita yang mendengar menjawab :
صَدَ قْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَ عَلَ ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ
Shadaqta wa bararta wa anna 'alaa dzaalika minasy-syaahidin
Artinya :
"Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan."

Jawaban Bagi Yang Mendengar Iqamah
Bagi yang mendengar iqamah, kalimat demi kalimat terdengar dijawab sama seperti yang diucapkan oleh muadzdzin , kecuali pada kalimat : "QAD QAAMATISH", maka dijawab dengan lafazh sebagai berikut :
اَقَامَهَا اللَّهُ وَاَدَامَهَاوَجَعَلَنِيْ مِنْ صَالِحيْ اَهْلِهَا
Aqaamahallaahu wa adaamahaa wa ja'alanii min shaalihii ahlihaa.
Artinya :
"Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang yang sebaik-baiknya ahli shalat."

Do'a Setelah Mendengar Iqamah
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِالتَّآمَّتِى وَالصَّلَاةِ اْلقَآعِمَةِ صَلِّ وسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَأَتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ اْلقِيَامَتِ
Allahumma rabba haadzihid-da'watit-taammati wash-shalaatil-qaa'imah, shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa aatihi su'lahu yaumal-qiyaamah.
Artinya :
"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah / kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat."

Syarat-syarat Muadzdzin
1. Beragama Islam
2. Tamyiz dan laki-laki
Makruh bagi orang yang berhadats kecil atau besar, dan disunahkan menyerukan adzan dengan suara yang nyaring dan merdu.

0 komentar:

Posting Komentar