Rabu, 30 Januari 2013 - 0 komentar

QS.001 : Al-Fatihah


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (QS.1:1)

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." (QS.1:2)

الرَّحْمَـنِ الرَّحِيْمِ
Ar-rahmaanir-rahiim
"Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." (QS.1:3)

مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
Maaliki yaumid-diin
"Yang menguasai hari kemudian." (QS.1:4)

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
"Pada-Mulah aku mengabdi dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan." (QS.1:5)

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُستَقِيْمَ
Ihdinash-shiraatal-mustaqiim
"Tunjukilah kami ke jalan yang lurus." (QS.1:6)

 صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيهِمْ غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ

Shiraatal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin
"Bagaikan jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat." (QS.1:7)
Baca Selengkapnya »»  
Selasa, 29 Januari 2013 - 0 komentar

Cara-cara Mengerjakan Shalat

Adapun cara-cara mengerjakan shalat ialah:
- Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan shalat.
Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat subuh dan sebagainya.
- Lalu mengangkat kedua belah tangan serta membaca "ALLAHU AKBAR",
اَللهُ اَ كْبَرُ
- Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedekapkan pada dada. kemudian membaca do'a iftitah.
Bacaan Do'a Iftitah
اَللهُ اَكْبَرْكَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ للهِ بُكْرَةً وَاَ صِيْلَا
Allahu akbar kabiraa wal-hamdu lillahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa.
اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ حَنِيْفًامٌسْلِمًاوَمَ اَنَامِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ
Innii wajjahtu wajhiya lil-laadzii fatharas-samaawaati  wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana  minal-musyrikiin.
 اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْ تُ وَاَنَامِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ
Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil -'aalamiin. Laa syariikalahu wa bi dzaalika umirtu wa ana minal -muslimiin.
Artinya :
"Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyirikin. Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin."

Do'a Iftitah Yang Lain
Boleh juga membaca do'a iftitah dengan do'a sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allaahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal-masyriqi wal-maghrib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats-tsaubul -abyadhu minad-danas. Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bil-maa'i wats-tsalji wal-barad.
Artinya :
"Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan air salju yang sejuk." 

Surat Fatihah
Selesai membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Fatihah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, الرَّحْمَـنِ الرَّحِيْمِ, مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ, اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُستَقِيْمَ, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيهِمْ, غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ. آمِيْنَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin
Ar-rahmaanir-rahiim
Maaliki yaumid-diin
Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
Ihdinash-shiraatal-mustaqiim
Shiraatal-ladziina an'amta 'alaihim
Ghairil-maghdhuubi 'alaihimwa ladh-dhaalliin
Aamiin
Artinya :
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam
Yang Pengasih dan Penyayang
Yang menguasai hari kemudian
Pada-Mulah aku mengabdi dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan
Tunjukilah kami ke jalan yang lurus
Bagaikan jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat
Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.

Surat-Surat Pendek Dan Mudah Dihafal
Selesai membaca fatihah dalam raka'at yang pertama dan kedua bagi orang yang shalat sendirian atau imam, diisunahkan membaca surat attau ayat Al-Qur'an.
Surat-surat yang dibaca dalam shalat antara lain:
Surat An-Nas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ, مَلِكِ النَّاسِ, إِلهِ النَّاسِ, مِنْ شَرِّ الْوَسْواسِ الْخَنَّاسِ, الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ, مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Qul a'uudzu bi rabbin-naas
Malikin-naas
Ilaahin-naas
Min Syarril-waswaasil-khannaas
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas
Minal-jinnati wan-naas.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "Katakanlah (hai Muhammad)! Aku mohon perlindungan pada Tuhannya manusia. Yang menguasai manusia (yang menjadi) Tuhan manusia.
Mohon Perlindungan daripada kejahatan was-was (pengganggu hati) yang menggoda. Ialah hati yang menggoncangkan hati manusia. Baik dari jenis jin dan manusia."

Surat Al-Ikhlas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ ٱللهُ أَحَدٌ, ٱللهُ ٱلصَّمَدُ, لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ, وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Qul huwallaahu ahad
Allahush-shamad
Lam yalid wa lam yuulad
wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
"Katakanlah (hai Muhammad)! Allah itu Esa.
Allah tempat meminta.
Tiada Ia beranak dan tiada pula Ia dilahirkan.
Dan tak ada bagi-Nya seorang pun yang menyerupai-Nya."

Rukuk
Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya membaca "Allahu Akbar", terus badannya membungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata.
Setelah cukup sempurna bacalah tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal-'adhiimii wa bi hamdih.      3 kali
Artinya :
"Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

I'tidal
Selesai rukuk, terus bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setentang telinga, seraya membaca sebagai berikut:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu li man hamidah.
Artinya :
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Pada waktu berdiri tegak (i'tidal) terus membaca:
رَبَّنَا لَكَ اْلحَمْدُ مِلْءُالسَّمَوَاتِ وَمِلْءُاْلاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِعْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa lakal-hamdu mil'us-samaawaati wa mill-ul-ardhi wa mil'u maa syita min syai'in ba'du.
Artinya :
"Ya Allah tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang Kau kehendaki sesudah itu."

Sujud
Setelah i'tidal terus sujud (tersungkar ke bumi) dengan meletakkan dahi ke bumi dan ketika turun seraya membaca "Allaahu Akbar", dan setelah sujud membaca tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal-a'laa wa bi hamdih.     3 kali
Artinya :
"Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya."

Duduk Antara Dua Sujud
Setelah sujud kemudian duduk serta membaca "Allaahu Akbar" dan setelah duduk membaca :
رَبِّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِىْ وَاجْبُرْنِىْ وَارْفَعْنِى وَارْزُقْنِىْ وَاهْدِ نِىْ وَعَا فِنِىْ وَاعْفُ عَنِّىْ
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya :
"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk da berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

Sujud Kedua
Sujud kedua, ketiga dan keempat dikerjakan seperti pada waktu sujud pertama, baik caranya maupun bacaannya.

Duduk Tasyahud / Tahiyat Awal
Pada raka'at kedua, kalau shalat kita tiga raka'at atau empat raka'at, maka pada raka'at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud / tahiyat awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.

Bacaan Tasyahud / Tahiyat Awal
آلتَّحِيَّاتُ اْلمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُالطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًارَسُوْلُ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَ سَيِّدِ نَامُحَمَّدٍ
At-tahiyyatuul-mubaarakaatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaah.
As-salaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh, as-salaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiin.
Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa ayhadu anna Muhammadar Rasulullaah.
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.
Artinya :
"Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah.
Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad).
Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad."

Tasyahud Akhir
Bacaan tasyahud akhir / tahiyat akhir ialah tahiyat awal yang ditambah dengan shalawat atas Nabi Muhammad, dan lafazhnya sebagai berikut :
وَعَلَى آلِ سَيِّدِ نَامُحَمَّدٍ
Wa  'alaa aali sayyidinaa Muhammad
Artinya :
"Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad."

Pada tahiyat akhir disunahkan membaca shalawat Ibrahimiyah .
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيِدِ نَآ إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَّيِدِ نَآ إِبْرَاهِيْمَ وَ بَارِِكْ عَلَى سيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيِّدِ نَا إبْرَاهِيَْمَ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِ نَاإِبْرَاهِيْمَ فى اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibrahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibrahiim wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibrahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibrahiim fil-'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya :
"Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia."

Salam
Selesai tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri dengan membaca :
اَلسَّلَا مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُ اللهِ
As-salaamu 'alaikum wa rahmatullaah.
Artinya :
"Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian."

Doa Qunut
Apabila mengerjakan shalat subuh, maka pada raka'at yang kedua, pada waktu i'tidal berdiri tegak dari rukuk setelah membaca : "Rabbana lakal-hamdu..." lalu membaca qunut sebagai berikut:
أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ
وَقِنِى بِرحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ
فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلَايَعِذُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
فَلَكَ اْلحَمْدُعَلَ مَا قَضَيْتَ
اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْ بُ اِلَيْكَ
وَصَلَّ اللَهُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدِالنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa 'aafinii fii man 'aafaiit, wa tawallanii fii man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit. Wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik. Wa innahu la yadzillu man wa ta'aalait. Fa lakal-hamdu 'alaa maa qadhaiit astaghfiruka wa atuubu  ilaiik. Wa shallallaahu 'alaa sayyidina Muhammadinin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Artinya :
"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya dan sahabat-sahabatnya."
Baca Selengkapnya »»  
Jumat, 11 Januari 2013 - 0 komentar

Arti Shalat

Shalat ialah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara'.

Dalil Yang Mewajibkan Shalat
Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al-Qur'an maupun dalam Hadits Nabi Muhammad saw.

Dalil ayat-ayat Al-Qur'an yang mewajibkan shalat antara lain :
وَاَقِيْمُواالصَّلَاةَ وَاَتُواالذَّكَاةَ وَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ
(البقرة : ٤٣)
Wa awiimush-shalaata wa aatuz-zakaata warka'uu ma'arraaki'iin.
Artinya :
"Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, dan tunduklah / rukuk bersama-sama orang-orang yang pada rukuk." (QS. Al-Baqarah : 43)
وَاَقِمِ الصَّلَاةَاِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ اْلفَخْشَآءِوَاْلمُنْكَرِ
 (العنكبوة : ٤٥)
Wa aqimish-shalaata innash-shalaata tanhaa 'anil-fakhsyaa'i wal-munkar.
Artinya :
"Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan yang jahat (keji) dan yang mungkar." (QS. Al-'Ankabut : 45)

Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan ke dalam hati dan jiwa anak-anak dengan cara pendidikan yang cermat, dan dilakukan sejak kecil, sebagaimana tersebut dalam hadits Nabi Muhammad saw sebagai berikut :
مُرُوْااَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ اَبْنَاءُسَبْعِ سِنِيْنَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ ابْنَاءُعَشْرِسِنِيْنَ
Muruu aulaadakum bish-shalaati wa hum abnaa'u sab'i siniin wadhribuuhum 'alaihaa abnaa'u asyri siniin.
Artinya :
"Perintahlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan melakukan shalat) di waktu mereka meningkat usia sepuluh tahun." (HR. Abu Dawud)

Syarat-syarat Shalat
1. Beragama Islam
2. Sudah baligh dan berakal
3. Suci dari hadats
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedang wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua belah tapak tangan
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah.

Rukun Shalat
1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardhu, boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit
4. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka'at
5. Rukuk dengan tumakninah
6. I'tidal dengan tumakninah
7. Sujud dua kali dengan tumakninah
8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah
9. Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
12. Membaca salam yang pertama
13. Tertib : berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut.

Yang Membatalkan Shalat
Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja.
Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut di bawah ini :
1. Berhadats
2. Terkena najis yang tidak dimaafkan
3. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf yang memberikan pengertian
4. Terbuka auratnya
5. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat
6. Makan atau minum meskipun sedikit
7. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali yang bersangatan
8. Membelakangi kiblat
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti sujud dan rukuk
10. Tertawa terbahak-bahak
11. Mendahului imamnya dan rukun
12. Murtad, artinya keluar dari Islam.

Sunah Dalam Melakukan Shalat
Waktu mengerjakan shalat ada dua sunah, yaitu sunah ab'adh dan sunah hai'at.

Sunah Ab'adh
1. Membaca tasyahud awal
2. Membaca shalawat pada tasyahud awal
3. Membaca shalawat atas keluarga Nabi saw, pada tasyahud akhir
4. Membaca qunut pada shalat subuh, dan shalat witir dalam pertengahan bulan Ramadhan, hingga akhir bulan Ramadhan.

Sunah Hai'at
1. Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram, ketika akan rukuk, dan ketika berdiri dari rukuk
2. Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas pergelangan yang kiri ketika berdekap (sedakep)
3. Membaca do'a Iftitah sehabis takbiratul ihram
4. Membaca ta'awwudz (A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim) ketika hendak membaca fatihah
5. Membaca amin sesudah membaca fatihah
6. Membaca surat Al-Qur'an pada dua raka'at permulaan (raka'at pertama dan kedua) sehabis membaca fatihah
7. Mengeraskan bacaan fatihah dan surat pada raka'at pertama dan kedua pada shalat magrib, isya' dan subuh selain makmum
8. Membaca takbir ketika gerakan naik turun
9. Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud
10. Membaca "Sami'allaahu liman hamidah" ketika bangkit dari rukuk dan membaca "Rabbanaa lakal-hamdu...." ketika i'tidal
11. Meletakkan telapak tangan di atas pada waktu duduk bertasyahud awal dan akhir, dengan membentangkan yang kiri dan menggenggamkan yang kanan kecuali jari telunjuk
12. Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat
13. Duduk tawarruk (bersimpuh) pada waktu duduk tasyahud akhir
14. Membaca salam yang kedua
15. Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-masing waktu membaca salam pertama dan kedua.

Makruh Shalat
Orang yang sedang shalat dimakruhkan :
1. Menaruh telapak tangannya di dalam lengan bajunya ketika takbiratul ihram, rukuk dan sujud
2. Menutup mulutnya rapat-rapat
3. Terbuka kepalanya
4. Bertolak pinggang
5. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
6. Memejamkan mata
7. Menengadah ke langit
8. Menahan hadats
9. Berludah
10. Mengerjakan shalat di atas kuburan
11. Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusyukan shalat.

Perbedaan Laki-laki Dan Wanita Dalam Shalat

Laki-laki :
1. Meregangkan dua siku tangannya dari kedua lambungnya waktu rukuk dan sujud
2. Waktu rukuk dan sujud mengangkat perutnya dari dua pahanya
3. Menyaringkan suaranya / bacaannya di tempat keras
4. Bila memberitahu sesuatu membaca tasbih, yakni  membaca "Subhaanallah"
5. Auratnya dalam shalat barang antara pusat dan lutut.

Wanita :
1. Merapatkan satu anggota kepada anggota lainnya
2. Meletakkan perutnya pada dua tangan / sikunya ketika sujud
3. Merendahkan suaranya / bacaannya di hadapan laki-laki lain, yakni yang bukan muhrimnya
4. Bila memberitahu sesuatu bertepuk tangan, yakni tangan yang kanan dipukulkan pada punggung telapak kanan kiri
5. Auratnya dalam shalat seluruh tubuhnya, kecuali muka dan dua belah telapak tangan

Hal-hal Yang Mungkin Dilupakan
Dalam melaksanakan shalat mungkin ada hal-hal yang dilupakan, misalnya :
1. Lupa melaksanakan yang fardhu
Jika yang dilupakan itu yang fardhu, maka tidak cukup diganti dengan sujud sahwi. Jika orang telah ingat ketika ia sedang shalat, haruslah ia cepat-cepat melaksanakannya, atau ingat setelah salam, sedang jarak waktunya masih sebentar, maka wajiblah ia menunaikannya apa yang terlupakan, lalu sujud sahwi (sujud sunah karena lupa)
2. Lupa melaksanakan sunah ab'adh
Jika yang dilupakan itu sunah ab'adh, maka tidak perlu diulangi, yakni kita meneruskan shalat itu hingga selesai, dan sebelum salam kita disunahkan sujud sahwi
3. Lupa melaksanakan shalat hai'at
Jika yang terlupakan itu sunah hai'at, maka tidak perlu diulangi apa yang dilupakan itu, dan tidak perlu sujud sahwi.
Lafazh sujud sahwi :
سُبْحَانَ مَنْ لَايَنَ مُ وَلَايَسْهُوْا
Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu.
Artinya :
"Maha suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa."

Sujud sahwi itu hukumnya sunah dan letaknya sebelum salam, dikerjakan dua kali sebagaimana sujud biasa.
Apabila orang bimbang atau ragu-ragu tentang jumlah bilangan raka'at yang telah dilakukan, haruslah ia menetapkan yang yakin, yaitu yang paling sedikit dan hendaklah ia sujud sahwi.
Baca Selengkapnya »»  
Senin, 07 Januari 2013 - 0 komentar

Sunah Sebelum Shalat

Sebelum shalat kita disunahkan mengerjakan adzan dan iqamah.
Adzan ialah kata-kata seruan yang tertentu untuk memberitahukan akan masuknya waktu shalat fardhu. Adapun iqamah ialah kata-kata sebagai tanda bahwa shalat akan dimulai.

Shalat-shalat sunah tidak disunahkan menggunakan adzan, iqamah, kecuali shalat sunah yang disunahkan berjama'ah, seperti tarawih, shalat 'id dan sebagainya, cukup dengan memakai seruan :
ASH-SHALAATUL-JAMII'AH
Artinya :
"Marilah kita bersama-sama mengerjakan shalat berjama'ah."
Atau dengan seruan dalam shalat tarawih, misalnya mengucapkan :
اَصَّلَاةُالتَّرَاوِيْحِ رَحِمَكُمُ اللهِ
Ash-shalaatut-taraawiihi rahimakumullaah.
Artinya :
"Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu sekalian."

Hukum Adzan Dan Iqamah
Adzan dan iqamah hukumnya sunah mu'akkad bagi shalat fardhu, baik dikerjakan berjama'ah maupun sendirian (munfarid). Disunahkan dengan suara yang keras kecuali di masjid yang sudah dilakukan (sedang dilakukan) shalat berjama'ah. Dikerjakan dengan berdiri dan menghadap kiblat.

Lafazh Adzan
اَللهُ اكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
اَثْهَدُاَنْ لآاِلَهَ اِلَّااللهُ
اَثْهَدُاَنَّ مُهَمَّدًارَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَ الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَ اْلفَلَاةِ
اَللهُ اكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
لَآاِلَهَ اِلَّااللهُ
Allaahu akbar, Allaahu akbar                       2x
Asyhadu an laa ilaaha illallaah                     2x
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah     2x
Hayya 'alash-shalaah                                    2x
Hayya 'alal-falaah                                         2x
Allaahu akbar, Allaahu akbar                        1x
Laa ilaaha illallaahu                                      1x

Keterangan :
1. Dalam adzan shalat subuh, di antara kalimat "Hayya 'alal-falaah" dan "Allaahu akbar, Allaahu akbar" yakni antara kalimat ke-5 dan ke-6 ditambah kalimat :
اَلصَّلَاةُ خَيْرُمِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu  khairum minan-nauum             2x
Artinya :
"Shalat itu lebih baik daripada tidur."
 2. Waktu menyerukan kalimat "Hayya 'alash-shalaah", disunahkan berpaling ke kanan, dan ketika menyerukan kalimat "Hayya 'alal-falaah", berpaling ke kiri
3. Hayya 'alash-shalaah, artinya "Marilah shalat" dan Hayya 'alal-falaah, artinya "Marilah menuju kemenangan (keuntungan atau kebahagiaan)".

Do'a Sesudah Adzan
Selesai muadzdzin mengumandangkan adzan, baik yang adzan maupun yang mendengarkan, disunahkan membaca do'a sebagai berikut :
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِالتَّآمَّتِى وَالصَّلَاةِ اْلقَآعِمَتِ, آتِ سَيِّدِ نَامُحَمَّدَ نِ اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَةَ وَاشَّرَفَ وَالدَّرَجَتَ اْلعَالِيَتَ الرَّفِيْعَةَ, وَابْعَشْهُ اْلمَقَامَ اْلمَحْمُوْدَ نِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ اْلمِيْعَادَ
Allaahumma rabba haadzihid-da'watit-taammati wash-shalaatil qaa'imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarafa wad-darajatal-'aaliyatar-rafii'ah, wab'atshul-maqaamal-mahmuudanil-ladzii wa'adtah innaka laa tukhliful -mii'aad.
Artinya :
"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki shalat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagai mana Engkau telah janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat yang tidak akan mengubah janji."

Lafazh Iqamah
Lafazh iqamah itu sama dengan adzan, hanya adzan diucapkan masing-masing dua kali, sedang iqamah cukup diucapkan sekali saja.
Dan di antara kalimat ke-5 dan ke-6 ditambah kalimat :
"QAD QAAMATISH-SHALAAH"  2x
Artinya :
"Shalat telah dimulai."
Iqamah sunah diucapkan agak cepat dan dilakukan dengan suara agak rendah daripada adzan.

Lafazh Iqamah sebagai berikut :
اَللهُ اكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
اَثْهَدُاَنْ لآاِلَهَ اِلَّااللهُ
اَثْهَدُاَنَّ مُهَمَّدًارَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَ الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَ اْلفَلَاةِ
قَدْقَامَتِ الصَّلَاةُ
اَللهُ اكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
لَآاِلَهَ اِلَّاالله

Allaahu akbar, Allaahu akbar                       1x
Asyhadu an laa ilaaha illallaah                     1x
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah     1x
Hayya 'alash-shalaah                                    1x
Hayya 'alal-falaah                                         1x
Qad qaamatish-shalaah                                 2x
Allaahu akbar, Allaahu akbar                        1x
Laa ilaaha illallaahu                                      1x

Sunah menjawab Adzan dan Iqamah
Bagi yang mendengar suara adzan, maka sunah menjawabnya dengan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat adzan dan iqamah, kecuali pada kalimat : "Hayya 'alash-shalaah" dan "Hayya 'alal-falaah", maka jawabnya :
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِاللهِ
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah
Artinya :
"Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah."

Dan pada saat subuh, ketika muadzdzin mengucapkan kalimat :
اَلصَّلَاةُ خَيْرُمِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu khairum minan-nauum
Artinya :
"Shalat itu lebih baik daripada tidur."

Kita yang mendengar menjawab :
صَدَ قْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَ عَلَ ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ
Shadaqta wa bararta wa anna 'alaa dzaalika minasy-syaahidin
Artinya :
"Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan."

Jawaban Bagi Yang Mendengar Iqamah
Bagi yang mendengar iqamah, kalimat demi kalimat terdengar dijawab sama seperti yang diucapkan oleh muadzdzin , kecuali pada kalimat : "QAD QAAMATISH", maka dijawab dengan lafazh sebagai berikut :
اَقَامَهَا اللَّهُ وَاَدَامَهَاوَجَعَلَنِيْ مِنْ صَالِحيْ اَهْلِهَا
Aqaamahallaahu wa adaamahaa wa ja'alanii min shaalihii ahlihaa.
Artinya :
"Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang yang sebaik-baiknya ahli shalat."

Do'a Setelah Mendengar Iqamah
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِالتَّآمَّتِى وَالصَّلَاةِ اْلقَآعِمَةِ صَلِّ وسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَأَتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ اْلقِيَامَتِ
Allahumma rabba haadzihid-da'watit-taammati wash-shalaatil-qaa'imah, shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa aatihi su'lahu yaumal-qiyaamah.
Artinya :
"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah / kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat."

Syarat-syarat Muadzdzin
1. Beragama Islam
2. Tamyiz dan laki-laki
Makruh bagi orang yang berhadats kecil atau besar, dan disunahkan menyerukan adzan dengan suara yang nyaring dan merdu.
Baca Selengkapnya »»